Senin, 27 Agustus 2012

Muawiyah bin Abu Sufyan Radhiallahuanhu

Penerbit : Pustaka Darul Haq
Penulis : Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi
Ukuran : 24 x 16 cm
Halaman : 1076 halaman
Cover : HC
Berat : 2000 gr

Harga : Rp.  169.000,-
(Disc. 15%)




Sinopsis :

PRESTASI GEMILANG SELAMA 20 TAHUN SEBAGAI GUBERNUR, 20 TAHUN SEBAGAI KHALIFAH.

Mu'awiyah bin Abu Sufyan telah menjadi orang besar sejak Rasulullah masih hidup, yaitu sebagai salah seorang penulis wahyu. Di zaman kekhalifahan Abu Bakar , Mu'awiyah adalah salah seorang panglima penting dalam penaklukan Syam. Pada masa Umar , Mu'awiyah telah muncul menjadi sosok yang unggul hingga khalifah Umar menyerahkan Damaskus dan Ba'labak di bawah kepemimpinannya. Dan di masa Utsman, Mu'awiyah meraih puncak pencapaian yang gemilang; berhasil menaklukkan banyak wilayah di Syam, salah satu pusat kekuatan Romawi paling kokoh ketika itu. Dan di masa itu pula, untuk pertama kali, umat Islam berhasil membentuk pasukan angkatan laut yang hebat, dan ini sekali lagi adalah jasa Mu'awiyah. Tetapi ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, kenapa Mu'awiyah tidak mau berbai'at? Sikap Mu'awiyah ini kemudian memicu berbagai peristiwa besar: Perang Shiffin, peristiwa tahkim, munculnya Khawarij, munculnya agama Syi'ah; yang hingga kini semua itu terus menjadi bahan kajian menarik. Buku ini, mengulas secara faktual disertai dengan analisa yang kuat, semua yang terjadi dalam kurun waktu itu, kasus demi kasus; sehingga berbagai peristiwa yang tampak bagaikan tumpukan peristiwa acak, dan fitnah tumpang tindih menjadi terurai dan terpetakan dengan jelas.

Di antara gerakan Jihad yang dilakukan Mu'awiyah adalah menghadapi Romawi Byzantium yang berpusat di Konstantinopel, yang ketika itu adalah palang pintu benua Eropa. Dan yang paling spektakuler adalah keberhasilan Mu'awiyah menaklukkan Afrika Utara seluruhnya. Kemudian menaklukkan ke arah timur hingga mencapai Khurasan, Sijistan, dan negeri-negeri seberang sungai Jaihun (kini: Sungai Amu Darya).

Mu'awiyah telah mengabdikan hidupnya di jalan Allah selama empat puluh tahun; dua puluh tahun sebagai gubernur dan dua puluh tahun sebagai khalifah, yang sepanjang masa itu penuh dengan torehan jasa yang luar biasa bagi kaum Muslimin. Tetapi di akhir hidupnya, mengapa Mu'awiyah membai'at putranya, Yazid? Padahal kala itu masih banyak para sahabat hebat yang masih hidup. Kemudian di zaman Yazid inilah cucu Nabi, al-Husain bin Ali terbunuh. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang bertanggung jawab? Lebih dari itu, apa sebenarnya yang menyebabkan hari terbunuhnya al-Husain diperingati oleh agama Syi'ah sebagai hari yang utama dalam agama mereka? Kemudian, jauh hari setelah al-Husain terbunuh, khurafat tersebar simpang siur, hingga tidak kurang dari enam kota besar di berbagai belahan bumi ini mengklaim bahwa kepala al-Husain y dimakamkan di sana; di mana sebenarnya kepala al-Husain dimakamkan?

Buku ini adalah salah satu rujukan sejarah yang penting bagi kaum Muslimin. Dan ini adalah salah satu usaha kami untuk ikut mengurai sejarah yang telah dibuat kusut oleh para Orientalis dan Syi'ah.

===============================
Untuk Pemesanan Hub.
Via SMS ke 0856 84 64 125
atau
Email ke ibnu_abuhu@yahoo.co.id

===============================

Umar bin Abdul Aziz, Ulama & Pemimpin yang Adil

Penerbit : Pustaka Darul Haq
Penulis : Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi
Ukuran : - cm
Halaman : xx + 628 halaman
Cover : HC
Berat : - gr

Harga : Rp.  99.000,-
(Disc. 15%)





Sinopsis :

Hebatnya pencapaian Umar bin Abdul Aziz dalam mengelola negara, berawal dari kesungguhannya menuntut ilmu, ditopang oleh orientasi yang lurus kepada Allah, dan jerih payah tiada kenal lelah. Dari pengabdian yang penuh dedikasi inilah, lahir negara yang adil, yang terwujud dalam bentuk: menegakkan prinsip syura (musyawarah), menegakkan keadilan, mengikis segala bentuk kezhaliman, bahkan memakzulkan para gubernur yang diketahui bertindak zhalim, menghapuskan tindak semena-mena terhadap masyarakat kecil bahkan terhadap kafir dzimmi sekalipun.

Reformasi Umar menyentuh segala bidang: Kehidupan keagamaan, politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Perekonomian misalnya, tegak di atas nilai-nilai kebenaran, keadilan dan penghapusan kezhaliman dalam segala sektor, meletakkan target-target ekonomi yang ril, pembagian harta kekayaan yang masuk ke dalam kas negara secara adil, meningkatkan taraf ekonomi dan kemakmuran masyarakat, berikut langkah-langkah yang ril, seperti: menyediakan iklim yang kondusif yang menunjang pertumbuhan ekonomi, membuka kebebasan ekonomi dalam skala luas, menetapkan regulasi perdagangan, kebijakan pertanian, dan menyediakan infrastruktur yang baik, sehingga semua orang dengan suka cita ikut terlibat dalam aktifitas ekonomi, bahkan lahan-lahan yang mati menjadi hidup.

Hasilnya, rakyat luas, Muslim dan non Muslim, hidup berkecukupan, sampai tak ada orang yang mau menerima zakat dan sedekah. Tonggak penting dalam negara yang dibangun Umar adalah, pertama, berdirinya pusat-pusat kajian ilmiah dan pendidikan, dan kedua, orang-orang yang menjadi penasihat, gubernur dan RA pejabatnya adalah orang-orang yang jujur, amanah, shalih dan berilmu. Kekhalifahan Umar ini adalah fakta sejarah di depan mata orang-orang yang senantiasa meneriakkan, Negara yang berdiri di atas Syariat Islam sangat rentan didera berbagai masalah dan krisis, sangat beresiko hancur setiap saat, negara model begini hanyalah mimpi. Padahal sejarah itu terus menantang dengan mengatakan, Tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu adalah orang yang benar. (Al-Baqarah: 111). Dan kekhalifahan Umar ini adalah bantahannya; di mana dengan dasar Syari'at, keadilan menjadi tegak, hingga tidak ada tirani minoritas dan tidak ada minoritas yang tertindas. Semua ini bermuara dari keperibadian Umar yang agung: memiliki akidah yang lurus, rasa takutnya yang sangat kepada Allah, jujur, amanah, zuhud, wara', tawadhu', pribadi yang tenang, sifat pemaaf, lapang dada, sabar, tegas, adil, rendah hati, ulet dalam bekerja, dan menegakkan kebenaran dan keadilan tanpa pamrih. Umar bin Abdul Aziz adalah contoh Pemimpin yang Adil, Jujur, Amanah dan shalih, Ulama

Pembaru Agama, dan Reformis Sosial sejati.

===============================
Untuk Pemesanan Hub.
Via SMS ke 0856 84 64 125
atau
Email ke ibnu_abuhu@yahoo.co.id

===============================

DARAH KEBIASAAN WANITA

Penerbit : Aqwam
Penulis : Ainul Millah, Lc.
Ukuran : 23 x 15 cm
Halaman : 175 halaman
Cover : SC
Berat : - gr

Harga : Rp.  40.000,-
(Disc. 15%)




Sinopsis :

Haid, istihadhah, dan nifas adalah tiga jenis darah kebiasaan wanita. Hampir semua wanita pasti mengalami salah satu dari ketiganya. Tak jarang, fenomena tersebut diikuti dengan munculnya berbagai permasalahan.

Oleh karena itu, permasalahan tentang darah kebiasaan wanita akan selalu ada. Terlebih pada zaman modern ini saat ilmu agama dan keimanan semakin menipis. Padahal, keluarnya darah tersebut akan memengaruhi ibadah kaum hawa. Mulai dari shalat, puasa, haji, umrah, membaca Al-Qur’an, bahkan hubungan suami istri.
  • Apabila ada wanita yang haid pada jam satu siang, sedangkan dia belum shalat Zuhur, apakah ia harus mengqadha shalatnya setelah bersuci?
  • Apabila seorang wanita telah bersih dari haid atau nifas sebelum terbit fajar dan dia belum mandi janabat hingga terbit fajar, apakah puasanya sah?
  • Bagaimana cara shalat bagi wanita yang istihadhah?
  • Apa yang harus dilakukan apabila selepas nifas keluar darah lagi pada selang beberapa hari kemudian?
  • Apa hukum wanita haid atau nifas membaca Al-Qur’an?
  • Bolehkah wanita istihadhah melakukan hubungan suami istri?

Temukan jawaban pertanyaan di atas dan berbagai pertanyaan lainnya di dalam buku ini.

Ainul Millah, menyelesaikan S1 di Universitas Al-Azhar Cairo pada jurusan Hadits. Saat ini, tengah menyelesaikan S2 pada jurusan Ushul Fiqih di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selain aktif mengisi di berbagai majelis taklim, dosen Ma’had Abu Bakar Putri ini juga menjadi Narasumber di Radio MH FM Solo dan Radio Mentari FM PKU Muhammadiyah Surakarta.

===============================
Untuk Pemesanan Hub.
Via SMS ke 0856 84 64 125
atau
Email ke ibnu_abuhu@yahoo.co.id

===============================

Senin, 13 Agustus 2012

Dr. Mursi Presiden yang Hafal Quran

Penerbit : Pustaka al-Bustan
Penulis : Hepi Andi Bastoni dkk
Ukuran : 13 x 17 cm
Halaman : 216 halaman
Cover : SC
Berat : - gr

Harga : Rp.  65.000,-
(Disc. 15%)


Sinopsis :

Revolusi Mesi 25 Januari 2011 telah mengantarkan seorang pria sederhana, Muhammad Mursi, ke istana. Komisi Pemilihan Umum Mesir, Ahad (24/6/12), telah menetapkannya sebagai presiden pertama Mesir pascarevolusi. Padahal, awal tahun lalu, tepatnya pada 28 Januari 2011, Mursi masih menjadi tahanan yang mendekam di sebuah penjara dekat Kairo.

Mursi tak hanya dikenal sebagai akademisi yang merampungkan program doktoralnya di University of Southern California. Ia juga sosok sederhana yang religius. Ia menjadi presiden pertama yang hafal Qur’an 30 juz. Tak hanya dirinya, istri dan 5 orang anaknya juga hafal 30 juz al-Qur’an.

Dr. Muhammad Mursi adalah seorang pemimpin yang lahir dari rahim Al-Ikhwan Al-Muslimun, sebuah organisasi Islam yang selamanya takkan bisa dilepaskan dari sejarah panjang negeri Mesir. Sejak didirikan oleh Hasan al-Banna lebih dari delapan dekade yang lalu, Al-Ikhwan telah mengalami perkembangan yang luar biasa pesat, bahkan ia terus menjadi ancaman bagi pemerintahan zionis, baik ketika dulu mengirimkan sukarelawannya untuk secara langsung berperang di Palestina, atau pun melalui sayap politiknya di Hamas. Dibelenggu di negerinya sendiri, Al-Ikhwan tidak berhenti melebarkan sayap ke seluruh penjuru dunia. Kejatuhan Husni Mubarak membuka pintu bagi kader-kader terbaik Al-Ikhwan untuk memimpin Mesir.

Buku ini mengisahkan bagaimana Mursi, anak seorang petani sederhana, bisa mencapai kursi kepresidenan, dan bagaimana implikasi kemenangannya terhadap peta politik di Mesir, Palestina, Timur Tengah dan dunia internasional. Buku ini juga dilengkapi dengan sebuah VCD yang berisikan foto-foto dan video-video yang berkaitan dengan kemenangan Mursi, misalnya video orasi Mursi ketika mengomentari kemenangannya di Pilpres dan orasi PM Palestina Ismail Haniya ketika menyambut kemenangan Mursi.

Resensi (ROL) :

Revolusi Mesir awal tahun lalu telah mengantar seorang anak petani menjadi presiden. Ia memang belum lama terpilih sebagai presiden.

Namun, seabrek pelajaran berharga sudah bertaburan darinya. Pidato yang ia sampaikan sarat dengan petuah yang patut diteladani oleh pengelola republik ini.

arusnya seorang pemimpin bersikap. Ia menempatkan diri bukan sebagai penguasa, melainkan pelayan. Ia menempatkan toleransi di atas segala-galanya. Ia mengubur dalam-dalam perbedaan.

Mursi tak hanya dikenal sebagai akademisi yang merampungkan program doktoralnya di University of Southern California. Ia juga sosok sederhana yang religius. Ia menjadi presiden pertama yang hafal Al-Qur’an 30 juz. Tak hanya dirinya, istri dan lima anaknya juga hafal 30 juz Al-Qur’an.

Buku ini terdiri dari empat bab. Bab I bertutur tentang biografi Dr Mursi. Dimulai dari masa kecil hingga dirinya terpilih sebagai presiden. Untuk melengkapi kisah hidupnya, penulis mengutip beberapa ungkapan dari orang-orang dekatnya, termasuk istri, anak dan sepupu sang Presiden.

Bab II menuturkan detik-detik Revolusi Mesir, proses pemilihan umum hingga terpilihnya sang Presiden. Pada Bab III, sedikit analisa tentang bagaimana kondisi ‘dunia’ setelah terpilihnya Dr  Mursi. Wa bil khusus, kondisi Mesir sendiri dan Palestina. Diakui atau tidak, segala penderitaan rakyat Palestina, khususnya Gaza, tak  bisa dipisahkan dengan kebijakan Mesir selama ini.

Nah, terpilihnya Dr Mursi sebagai Presiden Mesir tentu akan menimbulkan efek bagi Palestina mengingat sang Presiden adalah bagian dari Al-Ikhwan Al-Muslimun, jamaah yang berada di garda terdepan membela Palestina bersama dengan kelompok lainnya.

Bab IV sebagai penutup memaparkan hubungan Indonesia dan Mesir. Adalah fakta sejarah bahwa Mesir merupakan negara pertama yang mengakui Indonesia merdeka. Jalinan persahabatan itu tak pernah putus. Banyak pengaruh pemikiran yang bersumber dari Mesir dan menjadi bahan perbincangan di Indonesia, menjadi bukti bahwa antara Indonesia dan Mesir terjalinan hubungan yang erat.

Selain itu, buku ini juga dilampiri dengan foto-foto Dr Mursi dan berbagai peristiwa yang mengiringinya melaju dari penjara ke istana.

Bisa disebut karya ini merupakan buku pertama tentang Dr Mursi yang terbit di Indonesia (entah kalau di luar negeri) setelah sang presiden terpilih. Di Malaysia, buku sedang dalam proses editing ke bahasa Melayu dan akan terbit juga awal Agustus 2012.

(Chairul Akhmad/ROL)

===============================
Untuk Pemesanan Hub.
Via SMS ke 0856 84 64 125
atau
Email ke ibnu_abuhu@yahoo.co.id

===============================